.: My Letters 4 My Life :.

28 June 2012

Pemanfaatan Secure Mobil Communication untuk Mendukung Operasionalisasi Tugas di Daerah Rawan Konflik

Oleh : Agus Maulana

Kemajuan teknologi komunikasi pada era sekarang ini berkembang dengan cepat. Salahsatunya diimplementasikan dalam bentuk teknologi mobile communication (perangkat komunikasi bergerak) seperti handphone, laptop, Ipad, dan lainnya. Penggunaaan perangkat komunikasi bergerak tersebut secara umum lebih banyak disukai di kalangan pengguna sarana telekomunikasi karena bersifat mobile (bergerak dan tidak bergantung pada instalasi dan maintenance kabel). Di sisi lain secara komunikasi dapat lebih cepat dan efektif.

Hal yang menjadi unsur penting saat ini tentunya penerapan komunikasi yang aman untuk memproteksi komunikasi yang bersifat rahasia atau terbatas pada berbagai perangkat komunikasi, termasuk perangkat komunikasi bergerak. Pada beberap tugas penting tertentu, komunikasi yang aman perlu diterapkan untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak berkepentingan. Terlebih, jika dilakukan pada tempat yang rawan konflik dan membutuhkan proses pengambilan keputusan secara cepat. Oleh karena itu, perangkat komunikasi bergerak yang aman juga sangat diperlukan untuk menunjang tugas  pelaporan situasi di daerah rawan konflik, seperti wilayah Aceh dan Papua.

Sistem Komunikasi Bergerak

Sistem komunikasi pada era sekarang ini membutuhkan proses komunikasi yang efektif dan efisien, baik dari segi waktu maupun finansial. Hal ini pada umumnya didapatkan pada sistem komunikasi bergerak, dimana komunikasi tidak bergantung pada instalasi dan maintenance kabel, tetapi dengan perangkat komunikasi yang bersifat mobile (bergerak) dengan teknologi digital.

Secara umum, sistem komunikasi bergerak dapat diartikan sebagai sistem komunikasi yang dilakukan secara mobile (bergerak) melalui jaringan seluler atau publik line mobile network (PLMN). Jaringan seluler atau PLMN terdiri dari sejumlah mobile station yang dihubungkan dengan jaringan radio ke infrastruktur perangkat switching yang berinterkoneksi juga dengan sistem komunikasi lain, seperti PSTN sebagaimana gambar jaringan seluler atau public line mobile network (PLMN) berikut ini.

Mobile station terdiri dari unit kontrol, tranceiver radio dan antena. Unit kontrol berupa perangkat telepon, tombol-tombol, indikasi audio/visual dalam proses penyambungan. Tranceiver melakukan transmisi duplex ke BTS. Antena yang digunakan rata-rata 2dB dan dalam satu sel dapat lebih dari satu buah. Mobile station dapat merubah-rubah frekuensi yang digunakan untuk disesuaikan dengan salah satu frekuensi BTS. Mobile station berhubungan dengan MSC melalui BTS yang terdekat. BTS berfungsi menyalurkan informasi dari mobile station ke inti sistem seluler (MSC) atau sebaliknya. MSC dihubungkan dengan PSTN dan mengendalikan semua aktifitas komunikasi yang melalui BTS. Mobile station, sel, dan MSC merupakan komponen dasar dari sistem seluler.

Beberapa karakteristik sistem komunikasi bergerak yang juga menjadi keunggulan dibandingkan dengan sistem komunikasi lainnya, antara lain:
- Hubungan dari sentral ke pelanggan dilakukan melalui radio;
- Mempercepat pelayanan karena tidak tergantung pada instalasi dan maintenance kabel;
- Fleksibilitas dalam pergerakan dan features yang lebih baik;
- Penggunaan kompresi digital mengefektifkan saluran;
- Kecepatan aliran bit relatif kecil untuk penggunaan radio dengan frekuensi rendah.

Layanan komunikasi mobile secara tradisional dibangun mirip dengan televisi broadcasting, yaitu satu pemancar dengan daya yang besar ditempatkan pada titik yang paling tinggi, yang meliputi area dengan radius sampai dengan 50 km. Pada model ini, tidak memungkinkan dilakukan penggunaan ulang (reuse) frekuensi yang sama.  Sedangkan model layanan dengan sistem seluler, layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil (sel) dan komunikasinya dibentuk dari jaringan telepon mobile dengan cara menggunakan daya pancar yang rendah untuk mencakup area yang lebih luas. Sebagai contoh, area Metropolitan dibagi ke dalam 100 sel yang berbeda, dimana masing-masing sel dengan 12 kanal.

Keamanan Perangkat Komunikasi Bergerak di Daerah Rawan Konflik

Sebagian besar perangkat komunikasi bergerak pada era sekarang ini tidak terlepas dari aplikasi sistem keamanan. Kondisi ini dapat dilihat pada informasi yang dipertukarkan antara mobile station dan base station dienkripsi, misalnya dengan menggunakan algoritma sandi A5. Pada perkembangannya, aplikasi keamanan terus diterapkan pada seluruh perangkat layanan yang menggunakan sistem komunikasi bergerak, seperti mobile videophone, videoconferencing, database/e-mail, information service dan lainnya.

Mengingat kompleknya permasalahan yang terjadi di daerah rawan konflik serta berbagai kendala lain yang muncul di lapangan, maka penting sekali adanya komunikasi yang aman di lapangan bagi pelaksana tugas tersebut. Di sisi lain, upaya penyelesaian berbagai permasalahan tersebut menuntut tim harus dapat bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait, baik dilakukan di tingkat pusat maupun di daerah. Salah satu hal yang sangat penting dalam mendukung upaya penyelesaian tersebut adalah koordinasi dan sinkronisasi tugas secara baik dan dapat dikomunikasikan secara aman dan efektif antarpihak. Hal ini untuk menghindarkan diri dari kegiatan penyadapan atau interupsi oleh pihak lain yang tidak berkepentingan serta dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien. Terlebih, jika tim bersentuhan langsung dengan tingkat kerawanan keamanan baik secara fisik, maupun substansi komunikasi.

Dalam menerapkan aplikasi keamanan tersebut, bisa dilakukan dengan memanfaatkan beberapa perangkat komunikasi seluler bersandi (Crypto Telephone), yang menggunakan algoritma enkripsi. Meski demikian, perangkat seluler harus berteknologi tinggi dibangun untuk mewadahi berbagai jalur layanan komunikasi, misalnya:
- Audio (Suara)
- Gambar/Video
- Secure Message Service/Multimedia Message Service/Data lainnya
- Database/E-mail

Beberapa jalur komunikasi tersebut diintegrasikan ke dalam satu perangkat komunikasi bergerak dengan menggunakan aplikasi algoritma enkripsi. Selain diimplementasikan ke dalam perangkat telepon, juga dapat diterapkan pada komputer mobile (laptop), Ipad dan lainnya yang nirkabel. Implementasi dengan menggunakan algoritma enkripsi, ditunjang dengan kemampuan teknologi komunikasi yang tinggi menjadikan perangkat komunikasi dapat dihandalkan dalam operasionalisasi tugas di lapangan, baik yang dilakukan antara pimpinan di pusat (Jakarta) dengan Tim di daerah, maupun pimpinan dengan jaringan komunikasi strategis lainnya.

Sejauh ini, penulis belum melakukan analisis secara komprehensif terhadap implementasi perangkat komunikasi bergerak tersebut. Namun demikian, penulis meyakini bahwa implementasi perangkat keamanan pada tugas tim di lapangan (daerah) sangat menunjang proses komunikasi dan transfer informasi secara aman, cepat dan efektif.


Baca selengkapnya ...