.: My Letters 4 My Life :.

19 September 2006

Menengok PKB Saat Ini :
Sebuah Otokritik Wadah Politik Berbasis NU

Tulisan ini khusus untuk para simpatisan/kader PKB



PKB kini memang tidak sepenuhnya solid ... karena sampai sekarang konflik secara kultural di elit PKB belum berakhir ... Semuanya perlu waktu, tenaga dan apapun agar semua bisa kembali harmonis ...

Sayang, dalam proses ke arah harmonisasi, sebagian oknum berbicara bahwa massa atau simpatisan PKB akan pindah ke partai lainnya ! Aneh dan sangat merugikan bahkan mengkhianati jiwa PKB ... mereka tidak tahu bahwa idealisme massa PKB sangat tinggi ...

Mereka juga meminta Gus Dur -sang deklarator PKB- untuk keluar demi dalih kembali bersatu ... It’s Impossible, karena saat ini, PKB masih membutuhkan Gus Dur, He’s the King ... kecuali untuk beberapa tahun kemudian dengan sistem manajerial partai yang sudah baik dan sistem kaderisasi yang sudah matang

Kawan seperjuangan ...
Proses hukum sudah final dengan keluarnya keputusan Menkuhham, diperkuat MA. PKB secara sah di pimpin Gus Dur dan Cak Imin, tetapi jiwa kebersamaan itu belum juga tumbuh ... kenapa Kawan ?

Solusi terbaik memang semua harus duduk bersama ... Gus Dur ... Kyai2 Langitan ... Pengurus DPP .. juga pihak Cak Anam .... tapi ternyata tidak gampang ...



Kawan, kalau kita ingat waktu pendirian dulu ... maka kejadian sekarang ini adalah sesuatu yang kembali membuat guru2 kita pada bersedih hati dan memilukan .... khususnya kepada kyai2 kita yang ikut berkiprah dalam pembentukan partai ini.

Anda sudah tahu orang2nya dibalik layar PKB waktu itu? Kalau belum, berikut ini adalah guru2 kita waktu awal pembentukan PKB dan posisinya waktu itu, tahun 1998.
• KH Ma'ruf Amin (Rais Suriyah/Koordinator Harian PBNU)
• KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU)
• Dr KH Said Aqil Siradj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU)
• HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU)
• Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).
Nama2 diatas adalah tim lima yang dibentuk PB NU untuk memenuhi aspirasi warga NU dalam membentuk partai aspirasi warga NU.

Ada juga tim Asistensi, berikut ini orang2nya yang berkiprah langsung dalam pembentukan PKB :
• Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU)
• H Muhyiddin Arubusman
• H.M. Fachri Thaha Ma'ruf, Lc.
• Drs. H Abdul Aziz, M.A.
• Drs. H Andi Muarli Sunrawa
• H.M. Nasihin Hasan
• H Lukman Saifuddin
• Drs. Amin Said Husni
• Muhaimin Iskandar.
Tim Asistensi bertugas membantu Tim Lima dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan yang ingin membentuk parpol baru, dan membantu warga NU dalam melahirkan parpol baru yang dapat mewadahi aspirasi poitik warga NU.

Lalu, siapakah deklarator PKB ? Lihatlah guru2 kita di bawah :
• K.H. Munasir Ali
• K.H. Ilyas Ruchiyat
• K.H. Abdurrahman Wahid
• K.H. A. Mustofa Bisri
• K.H. A. Muhith Muzadi

Saudaraku semuanya ..
Sudah jelas bukan ... jika Anda ingin memajukan NU di jalur politik maka PKB lah wadah yang harus kau bangun kawan ...

PKB adalah juga aset NU ... Ia harus dijaga, dirawat dan dipelihara terus ... tidak semestinya konflik terus terjadi demi sebuah kedudukan, popularitas atau lainnya..

Mari bersama kembali, Kawan .....

2 Comments:

  • kalo saya melihat apa yang terjadi di tubuh PKB adalah karena tersumbatnya proses kaderisasi. Mengapa demikian? Kaum muda NU yang notabene merupakan sumber SDM PKB merasa bahwa sudah saatnya mereka untuk memimpin partai ini.Sementara kaum tuanya (Gus Dur) masih enggan untuk menyerahkan tampuk pimpinan. Padahal "kesehatan" sebuah organisasi diantaranya bisa diukur dari proses kaderisasi. Ibarat sebuah mobil, apabila olinya tidak pernah diganti, maka mobil itu akan rusak. Akan tetapi bila dalam kurun waktu tertentu olinya diganti, maka mobil itu akan awet dan dapat berjalan dengan baik.
    Menurut saya, sudah waktunya kaum muda NU memimpin PKB, jangan selalu bergantung pada yang tua (sudah uzur).

    By Anonymous Anonymous, at 2:15 PM  

  • Thanks mas ..

    Dalam kepengurusan PKB, kaum muda NU sudah dilibatkan mas, dan sebagian besar mereka mengisi di barisan Tanfidziyyah atau pelaksanya DPP. Oleh karenanya, PKB cocok dengan sebutan partai kaum muda.

    Sedangkan yang sepuh2, tentu di urusannya bagian "Syuro" atau pengawas, cuman ... cuman .. kinerja Syuro, khususnya Gus Dur sendiri kayanya memang begitu power sehingga kadang membingungkan, ini keputusan PKB apa cuma GD semata.

    Mudah2an ke depan lebih baik

    Demikian dan sekali lagi terimakasih

    By Blogger Taruna, at 4:39 PM  

Post a Comment

<< Home