.: My Letters 4 My Life :.

18 March 2008

Lagi-lagi, GAGAL !

Banyak rencana dan ide dalam fikiran ini akhirnya terhempas begitu saja tertelan waktu. Ya, kali ini yang menjadi objek keterhempasan ini adalah keikutsertaan saya di ajang Lomba Karya Tulis 2008 tentang Persandian (lihat website http://lkt2008.lemsaneg.go.id). Bahkan tidak tanggung2, ada 2 outline yang saya kirimkan dan semuanya terhempas. Bagi pribadi, tentu berharap minimal ada 1 outline yang bisa ditulis dalam bentuk full paper. Ternyata tidak selesai juga !

Menurut penulis, kegagalan dalam mengikuti LKT2008 ini disebabkan oleh 3 kendala utama, yaitu keterbatasan waktu, kurangnya referensi ilmiah dan tidak fokus.


Keterbatasan Waktu

Mungkin ini alasan klasik, tapi memang ini lah kenyataannya. Dengan ruang waktu antara outline dan pembuatan fullpaper yang terhitung mingguan, ide dan cara sistematika dalam penulisan, serta pendalaman substansi belum bisa tergarap. Tapi bisa jadi, manajemen waktu saya yang amburadul. Mungkin sudah saatnya saya perlu “asisten hidup” yang ikut mengontrol waktu he2 :)

Kurangnya Referensi Ilmiah

Meski LKT 2008 ini tidak memberi embel-embel penulisan ilmiah secara eksplisit, tetapi penekanan di sana secara substansi tentu saja “mau tidak mau” harus berbau ilmiah. Nah, di sinilah referensi ilmiah yang saya cari tidak begitu kuat alias kurang PD. Sumber yang ada sementara dari Wikipedia, dan ini dalam pribadi pun ada pertanyaan, apakah Wikipedia merupakan sumber ilmiah? Karena semua orang tentu bisa menyunting dalam kandungan Wikipedia, bukan? Sebenernya ada referensi lain, berupa Kepka tentang SOTK Lemsaneg RI. Referensi klasik untuk penulisan internal Lemsaneg :).

Tidak Fokus
Jujur, 1 minggu belakangan menjadi “masa pahit” bagi pribadi. Banyak kejadian yang tidak tahu asal muasal nya datang begitu saja dan seakan2 seperti bom yang meledak merobek dada. Saya terhempas, saya terkoyak, dan saya hancur. Rencana demi rencana menjadi bias dan hilang. Bisa jadi, karena kejadian2 di masa pahit tersebut yang menyebabkan ketidakfokusan saya untuk berpikir dan bekerja sebagaimana rencana awal. Faktor yang ketiga ini mungkin menjadi faktor utama dalam kegagalan saya.

Sebenernya ada faktor lain yang bersifat abstrak dalam diri yang sedikit banyak mengganggu fikiran untuk melanjutkan LKT 2008 tersebut. Faktor abstrak ini adalah ketidak-PD-an diri dalam ber-ekspresi, baik dalam hal mengkritisi secara konstruktif atau pun pengalaman keterlibatan diri secara langsung waktu dulu. Maksudnya, posisi penulis yang mulai minggu kemarin sudah berada pada “kandang” sendiri di Bogor , ko membicarakan “kandang” orang lain di Ragunan? Mungkin tidak masalah, tetapi jujur sedikit banyak lumayan menyita fikiran.

Sekedar diketahui, berikut 2 outline yang saya kirimkan ke panitia :
#1 : Membangun Unit Penelitian dan Pengembangan Persandian yang Berkualitas dalam Mendorong Terwujudnya Persandian yang Mandiri dan Profesional

Sebagai bagian dari lembaga strategis pertahanan keamanan nasional yang bergerak di bidang persandian, Lemsaneg RI diharapkan senantiasa melakukan pengembangan persandian secara menyeluruh. Hal ini tentunya untuk menyesuaikan tuntutan kebutuhan keamanan dan dinamika perkembangan jaman yang begitu pesat. Salahsatu unsur yang paling mendasar dari upaya pengembangan persandian tersebut adalah adanya suatu unit kerja yang memfokuskan diri pada penelitian dan pengembangan persandian (Litbang Sandi) yang berkualitas. Selama ini, unit Litbang ini diperankan oleh Deputi Bidang Pengkajian Persandian atau Deputi III dan belum berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, perlu perumusan dan perancangan suatu Unit Litbang Sandi yang berkualitas dalam mendorong terwujudnya persandian nasional yang mandiri dan profesional.


#2 : Mengapa Arus Sandi Stagnan?

Persandian kini memasuki usia ke-62. Ini menandakan usia persandian cukup matang dalam mengiringi sejarah bangsa Indonesia. Namun, jika kita melihat sisi substansi dalam perkembangan ilmu kriptologi di Indonesia, termasuk Lemsaneg RI sebagai instansi yang bergerak di bidang persandian kurang berkembang sebagaimana mestinya. Tentu hal ini harus menjadi perhatian warga sandi di manapun berada sehingga bisa menjawab bagaimana arus sandi itu berkembang. Hal ini lah yang menjadi perhatian serius penulis dalam tulisan ini untuk membuka kran-kran yang selama ini terkunci bahkan terkesan dibiarkan tanpa sentuhan padahal berpotensi dalam mendorong terwujudnya persandian nasional yang kuat di tengah-tengah bangsa Indonesia.

Mungkin ini pengalaman yang kesekian kali yang tidak terselesaikan. Oleh karena itu, saya mohon maaf beribu maaf kepada panitia, wa bil khusus Cak Eko Ariefianto yang jadi koordinator LKT 2008 ini dan mas Yudz sebagai perancang web. Maafin Maul, mudah2an di lain waktu bisa ikut berpartisipasi.

Dalam kondisi ini, kita perlu menegaskan kembali :
Kegagalan bukanlah suatu hal asing dalam diri manusia yang hidup
Kegagalan bukanlah akhir dalam perjuangan
Kegagalan bisa menjadikan cerminan melangkah ke depan


Sekali lagi maaf dan terima kasih ...... Miss U Ragunan :)

Wassalamu’alaikum

4 Comments:

  • poligami saja.
    mumpung ada kesempatan he3x

    By Anonymous Anonymous, at 8:11 AM  

  • Salut buat keinginan baik Gus Maul terutama di tengah2 keacuhan teman2 kantor terhadap masa depan dan tanggung jawab Lemsaneg terhadap bangsa ini. Btw, bagaimana kalo ide2 segar pembaruan/perbaikan itu kita jadikan bahan diskusi dalam suatu forum yang dimenej oleh kita2 sendiri? Mungkin suatu saat bisa bermanfaat, baik buat kita sendiri maupun buat Lemsaneg.

    By Blogger Dion-Rima, at 8:48 AM  

  • gpp kok mas maul...
    sy mengerti, mungkin tahun depan mas maul lah sang jawaranya. iya toh? peace!

    By Anonymous Anonymous, at 3:53 PM  

  • kata orang (sok) bijak "kekalahan adalah kemenangan yang tertunda". kalau tahun ini belum berhasil, mungkin tahun depan. setidaknya mas maul sudah bisa menemukan 3 penyebabnya, nach tahun depan tinggal dibenahi. ayo maju terus, jangan patah semangat.

    By Anonymous Anonymous, at 1:10 AM  

Post a Comment

<< Home