.: My Letters 4 My Life :.

08 May 2008

Gus Dur, Keturunan Nabi ke-34 ?

Ketua Umum Dewan Syuro PKB, al-mukarrom KH Abdurrahman Wahid, dalam suatu sumber dinyatakan sebagai keturunan Rosulullah ke-34. Mungkin bagi sebagian dari Anda ada yang sudah denger atau baca tentang ini. Mungkin juga ada yg masih bertanya2 tentang kevalid-annya. Ya ini sekedar share informasi yang datangnya dari blog rekan Sukma Adi, pecinta dan pengagum Gus Dur. Kalau misalnya ada yang kurang berkenan dan mempunyai data yang lebih valid, maka saya akan meluruskan kembali tulisan ini di blog.

Gus Dur, keturunan nabi? banyak orang yang tidak percaya bahwa Gus Dur yang terkenal kontroversial ini adalah keturunan nabi, namun dalam kenyataannya, silsilah gus dur menyambung ke rasullulah SAW.

Dapat dibuktikan dari sebuah Al-kitab Talchis karangan Abdulloh Bin Umar Assathiri. Sumber ini diklaim telah diteliti dan direstui Rois Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyyah KH. Habib Lutfi Ali Yahya, Pekalongan.

Berikut petikan silsilah Gus Dur sampai ke Nabi Muhammad SAW:
1. Muhammad Salallahu Alaihi Wailaihi Wasalam,
2. Sayyidina Fatimatus Zahro dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina ALI Choli’ Qosan,
16. Sayyidina Muhammad Shohibu Mirbat,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P. Benawa),
27. Sayyidina Abdurrohman (P. Samhud Bagda),
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
31. Sayyidina KH. As’ari,
32. Sayyidina KH. Hasyim As’ari
33. Sayyidina KH. Abdul Wahid Hasyim
34. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Mudah2an Allah memuliakan Rosulullah, Keluarga besarnya, termasuk Gus Dur, dan umatnya di belahan dunia manapun ..

Wassalamu’alaikum

12 Comments:

  • Ah, masa sih Bang. Kalo melihat sikap Gus Dur seperti itu saya sangsi abizz. Tapi mudah-mudahan Allah selalu memberikan petunjuk kepada kita. Aamiin...

    By Anonymous Anonymous, at 11:19 AM  

  • Terimakasih sebelumnya mas jr .. Siapa nih, jangan2 adik saya nih di "ragunan", soalnya yang manggil "abang" ya generasi "ragunan" he2 ..

    Btw, siapapun punya hak untuk percaya, tidak percaya atau membantah, kecuali hal2 yang sudah jelas dalam nash / alqur'an. Bahkan, anak2 yang sekarang dalam "genggaman" orang tuanya pun ada juga yang masih "menggugatnya"

    Namun ada baiknya memang kita tetap menghormati siapa pun dirianya, dari mana pun dia. Informasi tersebut juga saya dapatkan dari blog teman dan bagi yang punya data lebih valid kiranya bisa berbagi.

    Terimakasih

    By Blogger Taruna, at 6:34 PM  

  • Sekarang Gus Dur sudah punya anak. Berarti generasi sekarang sudah sampai keturunan ke-35 (34+1) dari Rasulullaah.

    Dengan asumsi yang paling minimal, tiap orang dalam garis keturunan Rasulullah mempunyai 2 anak, akan ada 17.179.869.184 orang pada level keturunan ke-35 [2 pangkat (35-1) ].

    Padahal jumlah penduduk dunia pada saat saya menulis komen ini saja baru 6,675,123,945 orang.

    Bagaimana penjelasannya ? Gampang ! Berarti seluruh penduduk dunia saat ini semuanya keturunan Rasulullah. Trus sisanya yang 11 milyar ? Oh sudah meninggal kemaren sore.

    Saya yakin penjelasan ini bisa diterima oleh Saudara2 saya nahdliyyin, seperti ketika saya membuka kebohongan bahwa kyai mereka Jum'atan di Mekah.

    Gak Jum'atan, jam satu siang keluar dari kamar sambil bilang Jum'atannya di Mekah. Setelah dijelaskan jam segitu penduduk Mekah baru Sholat Duha akhirnya tipu2 Jum'atan di Mekah itu gak pernah dijual lagi.

    BTW, memang kenapa kalau seseorang keturunan ke-34 Rasulullaah ? Jangankan keturunan yang ke-34. Bahkan anak kandung nabi saja bisa masuk neraka. Ingat anak Nabi Adam dan Nabi Nuh ?

    By Anonymous Anonymous, at 11:32 AM  

  • Mas Surawan .. tanggapan anda kayanya sekedar copy paste dari sebelumnya di blog generasi pkb. [http://generasipkb.wordpress.com]

    Di sana sudah terjawab, bukan? :)

    Btw, meski saya memandang anda selalu ber-negatif kepada Gus Dur, saya yakin suatu saat anda juga akan tahu dimana kita bisa mengerti diri kita dan orang lain dengan baik.

    maturnuwun

    By Blogger Taruna, at 12:44 AM  

  • Justru kebalik Gus. Seingatku justru yang di generasiPKB yang copas dari sini.

    Atas doanya saya ucapkan : Amien !

    Doa saya juga : Semoga Gus Maul sehat selalu, enteng jodoh (eh sdh married blon sih ?), cita2 nya menjadi pemimpin muda dan pengamat politik yang andal segera tercapai.

    Semoga komunitas NU menjadi asset bagi bangsa ini, bukan justru jadi liability.

    Belajar terus, Gus !

    By Anonymous Anonymous, at 4:42 PM  

  • ngomong-ngomong soal keturunan Nabi, entah mau keturunan yang keberapa, yang penting takwanya bro n menghidupkan sunnah, lha kalau sebutan kyai keturunan Nabi tapi tidak mengamalkan al quran dan sunnah selalu memakai hukum buatan orang kafir dan yahudi apakah itu bisa disebut keturunan Nabi

    By Blogger heri, at 2:11 PM  

  • untuk heri ...

    Anda boleh tidak sepaham atau segaris dengan orang2 tertentu. Tp akan lebih baik juga Anda simpan emosi negatif mu dengan menyudutkan seseorang ... apalagi berstigma yang tidak2.

    Sangat menyedihkan orang2 yang selalu menstigma negatif tanpa berusaha mengetahui maksud atau arahnya.

    Lidah bak pisau tajam, kadang tusukkannya tajam namun ketajamannya bukan pada tempatnya.

    Berhati2 lah ..

    By Blogger Taruna, at 3:31 PM  

  • tentang keturunan Rasulullah....

    yang saya tau .. semua keturunan Rasulullah itu ahli surga, entah bagamanapun dia. so mereka gak bisa kita samakan dengan orang2 biasa.
    (kalo saya gak salah itu adalah permintaan dari siti fatimah putri RAsulullah).

    bagi yang cuma bisa nulis dan berfikir tentang negativ.... mungkin ada baiknya menimba ilmu lebih dalam lagi.

    berbeda jika yang dari awal sudah benci. itu sich gak usah dibahas.

    Gus Dur itu levelnya masih jauh diatas saya sehingga saya sendiri pun gak bisa mengerti semua yang dimaksud beliau. tapi insyaallah semua bermaksud baik.

    By Anonymous Anonymous, at 11:37 PM  

  • [url=http://firgonbares.net/][img]http://firgonbares.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
    [b]where to buy software online, [url=http://firgonbares.net/]educational science software[/url]
    [url=http://firgonbares.net/][/url] educational software price design software to buy
    software discount price [url=http://firgonbares.net/]education price software[/url] buy cheap software coupon
    [url=http://firgonbares.net/]microsoft student discount software[/url] enabling form editor adobe acrobat 9
    [url=http://firgonbares.net/]places to buy software[/url] vista software purchase
    free educational software [url=http://firgonbares.net/]free photoshop for mac[/b]

    By Anonymous Anonymous, at 5:56 AM  

  • Serinnnnng saya ikuti kajian, ceramah yang mengisahkan hal-hal yang fiktif ya kelompok ini, apalagi anekdot...jagonya...., tahayul...wowwww melekat....., otak-atik..... pakar..., sampai cari pengaruh aja mengisahkan garis-garis keturunan....., ingat mulai dari Nabi adam : keturunan ada yang mulai ada yang sesat, sampai ke Kakek moyang Nabi yusuf, saudaranya berlaku dzolim terhadapnya, hingga Nabi Ibrahim, Ayahandanya Kafir, dan Keturunannnya sampai ada yang ke Nabi Muhammad, Paman Nabi aja Kafir dan menentangnya. Paman nabi keturunan Ibrahim ga' ya? bisa-bisanya megurai keturunan pada abad berakal dengan sumber aqidah pada era ini, bisa jadi Gusdur keturununan Rosull atau bahkan bukan ketrununanNya, apa bedanya? atau kalau memang keturunannya..., bisa jadi generasi yang terbelah dan bisa jadi ingkar (catat : bisa jadi)

    By Anonymous Hasna, at 5:19 PM  

  • blog ini kulihat banyak orang orang bodoh....
    yang so' mengomentari seseorang...
    so' tau padahal hanya tau dr brita saja..
    melihat seorang dari dzohirnya saja..
    kalo emang loe pengen ngerti sopo sih poro 'alim 'alamah al 'ulama iku?
    ojo cangkeme tok sing dlaweran..
    wani wani ngenye' wong kang di arani al'alamah hadrotussyeich..


    mangkane podo ngaji maring kyai kyai sepuh..sing kalame biso dadi madangaken ati.. walaupun ngendikane niku biasa biasa wae..
    sing podo ngajaraken ilmu**ne
    ning pondok**..



    wong goblog ko' podo komentar.. sing di poyo'i kyai pisan..
    wuUuUuUh! opo dadine dunyo iki yo.. ih ngeri..na'udzubillah

    kyai kyai sepuh nate ngendika:
    wong sing ora ngerti ilmune poro alim ulama
    truz ning atine ono dzon/prasangka sing ora apik.. titeni wae sakarotul maute.. opo titeni wae anak keturunane bakale dadi opo..

    bagi yang pengen mencoba monggoh silahkan saja..

    tapi tanggung dewe' yo akibate..

    makasih..

    By Anonymous khomr qolbiyyah, at 4:17 PM  

  • Apa yg diuraikan tulisan di atas, mengingatkan saya pada sejarah kaum Yahudi dengan kaum Nasrani, dimana kedua kelompok ini, saling klaim tentang keberadaan Nabi Ibrahim As. Kaum Yahudi mengklaim, bahwa Nabi Ibrahim As. itu adalah termasuk ke dalam golongan Yahudi, lalu yang kaum Nasraninya juga mengklaim bahwa Nabi Ibrahim itu adalah golongannya, kaum Nasrani.

    Dengan adanya perseteruan kedua belah pihak tersebut, maka datanglah Al Quran, lalu Allah SWT berfirman: "Ibrahim bukan Yahudi dan bukan (pula) Nasrani,.........(QS. 3:67)

    Begitu juga halnya dengan masalah keberadaan 'ahlul bait', disatu pihak ada kaum yang mengklaim bahwa merekalah yang satu-satunya berhak 'mewarisi' mahkota atau tahta keturunan 'ahlul bait'. Ee pihak kaum yang satunya juga tak mau kalah bahwa merekalah yang pihak pewaris tahta keturunan 'ahlul bait'. Dalil kedua pihak ini, sama-sama merujuk pada peran dan keberadaan dari Bunda Fatimah, anak Saidina Muhammad SAW bin Abdullah, sebagai 'ahlul bait' yang sesungguhnya dan sering dianggap oleh sebagian besar umat Muslim sebagai pewaris 'keturunan nabi atau rasul'.

    Jika kita merujuk pada Al Quran, yakni S. 11:73, 28:12 dan 33:33 maka Bunda Fatimah ini tinggal 'satu-satu'-nya dari beberapa saudara kandungnya. Benar, jika beliau inilah, salah satu pewaris dari tahta ahlul bait. Sementara saudara kandungnya yang lainnya, tidak ada yang hidup dan berkeluarga yang berumur panjang.

    Begitu juga, terhadap saudara kandung Saidina Muhammad SAW juga berhak sebagai 'ahlul bait', tapi sayang saudara kandungnya juga tidak ada karena beliau adalah 'anak tunggal'. Apalagi kedua orangtua Saidina Muhammad SAW, yang juga berhak sebagai 'ahlul bait', tetapi sayangnya kedua orangtuanya ini tak ada yang hidup sampai pada pengangkatan Saidina Muhammad SAW bin Abdullah sebagai nabi dan rasul Allah SWT.

    Kembali ke masalah Bunda Fatimah, karena tinggal satu-satunya sebagai pewaris tahta 'ahlul bait', maka timbullah masalah baru, bagaimana pula status dari anak-anak dari Bunda Fatimah yang bersuamikan Saidina Ali bin Abi Thalib, keponakan dari Saidina Muhammad SAW, apakah anak-anaknya juga berhak sebagai 'pewaris' tahta ahlul bait?.

    Dengan meruju pada ketiga ayat di atas, maka karena Bunda Fatimah adalah berstatus sebagai 'anak perempuan' dari Saidina Muhammad SAW, dan dilihat dari sistim jalur nasab dengan dalil QS. 33:4-5, maka perempuan tidak mempunyai kewenangan untuk menurunkan nasabnya. Kewenangan menurunkan nasab tetap saja pada kaum 'laki-laki', kecuali terhadap Nabi Isa As. yang bernasab pada bundanya, Maryam.

    Dari uraian tersebut di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa menurut konsep Al Quran, bahwa kita tidak mengenal sistim pewaris nasab dari pihak perempuan, artinya sistim nasab tetap dari jalur laki-laki. Otomatis Bunda Fatimah walaupun beliau adalah 'ahlul bait', tidak bisa menurunkan nasabnya pada anak-anaknya dengan Saidina Ali bin Abi Thalib. Anak-anak dari Bunda Fatimah dengan Saidina Ali, ya tetap saja bernasab pada nasab Saidina Ali saja.

    Kesimpulan akhir, bahwa tidak ada pewaris tahta atau mahkota dari AHLUL BAIT, mahkota ini hanya sampai pada Bunda Fatimah anak kandung dari Saidina Muhammad SAW. Karena itu, kepada para pihak yang memperebutkan mahkota ahlul bait ini kembali menyelesaikan perselisihan fahamnya. Inilah mukjizat dari Allah SWT kepada Nabi-Nya, Muhammad SAW, sehingga tidak ada pihak hamba-Nya, manusia yang mempunyai status istimewa dihadapan Allah SWT, selain hamba pilihan-Nya, nabi, rasul dan hamba-Nya yang takwa, muttaqin.

    semoga Allah SWT mengampuni saya.

    By Blogger elfan, at 12:44 PM  

Post a Comment

<< Home