.: My Letters 4 My Life :.

26 June 2008

INFORMASI PENTING

Hati2, Pemerasan di Loket Bus Terminal Kampung Rambutan

Untuk kesekian kali, pemerasan kepada penumpang bis terus terjadi di terminal bis kampung rambutan. Modus pemerasan ini dilakukan oleh calo tiket berkonspirasi dengan petugas loket, dengan cara menaikkan harga tiket sebesar 150% untuk tujuan ke Brebes/Tegal dari harga normal 30-an ribu menjadi 75 ribu.

Awalnya si penumpang percaya di arahkan si calo untuk menuju loket resmi untuk pembelian tiket. Kemudian sesampai di loket, biasanya si calo menanyakan tujuan dan kemudian meminta uang terlebih dahulu sebelum ada kesepakatan harga. Uang yang sudah disetorkan tidak bisa kembali bahkan terus diminta uang lagi. Kalau pun kita ingin menarik kembali atau misal balik lagi, kita ditahan diloket karena memang dikelilingi calo2 tersebut. Sementara petugas keamanan tidak terlihat sama sekali.

Terakhir, pemerasan itu terjadi pada hari Rabu kemarin , 25 Juni 2008 sekitar pukul 15.50 WIB. Korban pemerasan tersebut adalah adik2 sekolah saya, SMU Negeri 1 Larangan Brebes, sebanyak 5 orang (3 laki2 dan 2 perempuan) atas nama Iis Yulianah dkk, yang ingin pulang ke Brebes, seusai mendaftar di Perguruan Tinggi Kedinasan di Bogor. Awalnya mereka dipaksa untuk membayar 75 ribu-an, namun akhirnya per orang kena 65 ribu dari harga normal 30 ribu.

Bukan sekedar harga yang di mark-up terlalu tinggi, namun perlakuan calo dan petugas tiket juga yang sangat tidak nyaman, termasuk cara bicara yang kasar dan seenaknya. Oknum2 calo itu biasanya berdiri mengitari kita di sebelah kanan, kiri dan ada juga yang dibelakang. Petugas tiket di loket pun bagian dari mereka karena ikut berkonspirasi. Daftar harga yang disediakan adalah daftar harga palsu dibuat sendiri oleh mereka dan seolah2 benar. Saya tahu betul kondisi psikologis adik2 saya kemarin sangat terguncang karena saya waktu itu yang dihubungi korban.

Mengingat posisi saya yang sedang bekerja cukup jauh di Bogor, saya hanya menghubungi bagian pos terminal dan pos polisi di kawasan Kampung Rambutan (021-87799983). Sangat disesalkan, menurut adik2 saya, tidak ada pihak yang berwajib yang datang. Yang ada hanyalah pengumuman saja dari pihak terminal untuk tidak membeli tiket di loket. Serba terlambat, karena pemerasan ini bukankah terjadi sejak lama? Apakah kesadaran petugas terminal hanya sampai di situ? Tidak berusaha untuk melakukan penertiban terhadap calo2 yang berkeliaran di terminal?

Sungguh pemerasan ini sangat meresahkan masyarakat (penumpang) yang ingin pulang kampung, apalagi sekelas terminal Kampung Rambutan, yang menjadi langganan orang Jawa pulang. Apakah mereka tidak tahu juga yang bepergian dan ingin pulang itu juga sebagian besar orang tak mampu. Apalagi mereka adalah adik2 yang ingin belajar. Sungguh saya sangat mengecam keras pemerasan itu. Atas kejadian ini saya menghimbau kepada masyarakat luas untuk berhati2 dan tidak membeli tiket bus di loket2 kampung rambutan, tetapi langsung naik di dalam bus. Alternatif lain, pilih agen bus yang anda percaya, yang memasang harga relatif terjangkau.

Saya tuliskan di sini karena ini juga bagian dari pengalaman pribadi dan masyarakat lainnya di loket terminal Kampung Rambutan. Meskipun pas berangkat bus yang diarahkan terkadang bukan Dewi Sri, namun pemerasan itu di terjadi di loket2 yang mengatasnamakan Dewi Sri. Sangat disayangkan, pihak Dewi Sri yang sudah cukup terkenal di daerah Jawa ternyata di terminal bus Kampung Rambutan, membiarkan kasus2 yang terjadi oleh oknum2 di sana. Saya tidak tahu persis, perilaku oknum itu atas nama pribadi atau kah calo resmi yang ditugaskan oleh Dewi Sri. Yang jelas, pengalaman di lapangan rata2 penumpang yang kena adalah bermaksud naik bus Dewi Sri.

Mudah2an semua pihak sadar terhadap pemerasan ini dan harus segera dituntaskan. Efek negatifnya adalah masyarakat trauma dan tidak percaya lagi dengan terminal Kampung Rambutan, termasuk saya. Lebih jauh lagi, masyarakat lebih percaya kepada agen2 bus yang penempatannya sangat tidak tertib dan kesemuanya itu berujung pada ketidaktertiban bermasyarakat.

Mohon kepada pihak bus di terminal, pengamanan terminal, pihak berwajib dan masyarakat lainnya turut menyelesaikan kasus2 pemerasan ini. Lebih bagus lagi, oknum2 pemerasan itu harus diamankan dan diberikan hukuman untuk mencapai keadilan dalam bermasyarakat.

Terimakasih

Agus Maulana
Kampung Utan, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

-----------------------
Tulisan ini saya kirimkan ke redaksi Media Indonesia dalam subjek SURAT PEMBACA. Mudah-mudah2an bisa masuk untuk menyelamatkan masyarakat2 lain yang ingin pulang melalui Terminal Kampung Rambutan.

2 Comments:

  • Tul banget mas,
    Kejadian serupa pernah juga dialami adik saya ( Desember 2007 ).
    Itulah sisi gelap potret kehidupan manusia,,
    Bwt temen2 yg laen
    " Waspadalah kejahatan ada dimana-mana "

    By Anonymous Anonymous, at 11:18 AM  

  • ca jn oq yudj jrwj zfrw lrqrrj dvpjeu ylliqwgz gp of [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]chaussure louboutin[/url] ykky [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]louboutin semelle rouge[/url] oozt jkki dlcbvt joeslf pdoxaxwo cg mc lcdh zoyd pywg [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]ballerines louboutin[/url] mkswrr wpiade hyzdpowk oh xi zjjn ndni xqys mvgolb puovlq [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]chaussures louboutin d¨¦griff¨¦es[/url] wbeainrf vt zx bfvc gxli udca [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]http://www.louboutinfrpascher.fr[/url] utimzl vruciq fogxvccv ni ge qlhu [url=http://www.louboutinfrpascher.fr]escarpins louboutins[/url] ehma zpvh jqbrbh zjvzdj cooieucs pk sr cbqu mtpa xtuv mors

    By Anonymous Anonymous, at 4:56 AM  

Post a Comment

<< Home