.: My Letters 4 My Life :.

25 January 2006

2006 dan Kebangkitan Diri

Menengok Kemarin
Lelah sudah bergerak dalam himpitan waktu yang tak teratur dengan dasar pikiran yang belum matang. Ku ingin semuanya berubah dan menuju pada perbaikan hidup. Ya berjuang dengan gigih lagi, untukmu Bangsa-ku, bagimu Islam-ku, terhadapmu Kuliah-ku, juga Ortu dan semuanya yang ku sayangi.

Bangkit !, ya kata itulah yang selama ini ku coba rangkai dalam detik-detik nafasku untuk terus eksis dalam percaturan manusia. Namun tak bisa terelakkan, ku kalah dalam pertempuran di tahun 2005. Nyaris, prestasi dan potensi jiwa ini pun tak ada yang tergarap secara maksimal, kecuali sub-sub lini tertentu yang sudah menjadi my favourite habits. Intinya, ku hanya bergerak dan bekerja sesuai alur tanpa inovasi dan kreasi yang tinggi, sesuatu yang kontradiksi dengan cara hidup manusia unggulan.

Cinta... sesuatu yang mungkin diharapkan bisa membangkitkan gairah hidup ternyata tak bisa berkata apa-apa. Dia berjalan namun justru kekhawatiran ke arah negatif yang ku rasa. Benar, aku mungkin bukanlah sang jagoan, yang terus bisa bertahan dalam rasa itu. Mungkin bosan, tapi bukankah itu kewajaran? Walhasil, ku mencoba bertahan dalam rasa itu pada kerangka ukhuwah. Thanks 4 all my ukhti, dimanapun, bagaimanapun dan kapanpun Anda berada, semoga kesuksesan selalu menyertai Anda.

Prestasi... sungguh tak relevan dengan takaran semangat ini. Banyak yang tak terjangkau dan nyaris seperti air sungai yang mengalir searah namun banyak “kotoran” yang menghantam sana sini. Kini, ku coba membersihkan kotoran2 itu dalam lorong perjalanan ini. Sayangnya, sesuatu yang seharusnya masuk dalam kelas perusak itu, namun terkadang tidak disadari menjadi sesuatu yang menyenangkan dan dilakukan berulang. Yang lebih mengerikan, jika aku masuk dalam kelas orang yang tidak tahu bahwa aku sebenarnya memang tidak tahu. Na’udzubillah

Kini
Tlah masuk sudah angka 2006 menjadi tahun ini. Bangkit dan bergerak maju ... ya itu kata yang kini ku coba rangkai kembali menuju manusia yang aku inginkan, yaitu manusia unggulan yang selalu mewarnai kehidupan ini menjadi lebih indah dan menyenangkan. Memang tidak mudah menjadi manusia unggulan, karena hanya mereka yang bekerja dengan dasar pijakan yang jelas, bekerja atas kemampuan, berlayar atas kekuatan dan bertempur dengan modal idealisme yang kuat, dimanapun mereka berdiri. Metode POAC “Planning, Organizing, Actuating and Controlling” menjadi sesuatu yang tak bisa terbantahkan untuk aku merangkai node-node kesuksesan ke depan. Meski tak sedikit objek yang harus ku garap, mudah2an semuanya bisa tercapai dengan baik dan angka 2006 tahun ini menjadi awal kebangkitanku menuju kesuksesan seiring hari-hari perjuanganku sekarang.


Ragunan, 22 Januari 2006
A. Maulana al-Brebesy


Baca selengkapnya ...

23 January 2006

Perjalanan Panjang [2]


Prakata

Sehubungan dengan keterbatasan waktu, maka untuk edisi berikutnya dari perjalanan panjang saya, disederhanakan menjadi episode masa kecil, remaja dan saat ini. Selamat mengikuti :)

Episode Masa Kecil dan Remaja ...

Begitu manis dan menyenangkan. Ya, itu-lah resume atas perjalanan hidup pada masa kecilku. Tapi kan ku coba rangkai detik-detik yang manis dan tlah berlalu itu bersama untaian digital dalam blog ini. Secara angka kelahiran, usia saya tidak terpaut jauh dengan kakak2 saya, bahkan secara rata2 selisih antarsaudara saya terpaut 2 (dua) tahun, kecuali adik kecilku sekitar 11 tahun dengan saya. Keterpautan usiaku dengan kakak2 ini lah yang menyebabkan masa kanak2 ku sama-sama berbagi dengan saudaraku yang lain. Tentunya termasuk dalam bercengkerama, bersendau gurau bahkan mungkin “berkerlahi” dengan sengit. Maklum lah waktu kanak2.

Konon, pada usia bayi yang relatif muda, saya juga pernah diasuh oleh orang lain untuk sesaat, termasuk dari saudara ku. Mudah2an Allah memuliakan Anda semua ya pengasuh2ku ... . Ini terjadi karena kebetulan ortu ku sering berdagang di luar desa, bahkan ke kota. Juga kakak2 ku masih kecil2, jadi untuk “membimbing” ku ortu perlu “orangtua” pengganti. Ya, ini merupakan pilihan pahit bagi ortu terhadap anak demi mencari nafkah keluarga. Yang jelas, keterwakilan asuh ortu oleh penggantinya tidak akan mengurangi rasa kasih sayang dan kecintaan ortu terhadap saya, bahkan sampai sekarang. I lovu U, Dad, Mom.... I Love U all my brother and sister ... and my big family.

Menginjak masa balita, saya disekolahkan di TK sampai sekitar 2 tahun. Di sinilah pendidikan formal ku yang pertama, sekaligus berlatih bagaimana membaca, menggambar dan mengenal objek2 alam ini. Wow, indah deh rasanya. Baru menginjak usia 6 tahun, saya sekolah di SD Petunjungan 3 dan alhamdulillah prestasiku boleh terbilang lumayan, hingga SMP. Memang banyak kejadian dan kenangan dalam masa pendidikan tersebut, namun sungguh tak bisa terlukiskan semuanya karena keterbatasan dalam layar blog ini. Intinya, ku sangat menikmatinya. Indah .. ya begitu indah ...

Masa kecilku lambat laun kemudian berubah menginjak remaja setelah masuk SMP dan SMU. Pergolakan pun terjadi dalam mencari identitas ilmu yang perlu saya layari kemudian. Meski rata2 mata pelajaran sekolah bisa saya ikuti dengan baik, namun saya lebih berminat dalam mapel yang berbasis ilmu alam dan hitung. Dari sini lah, saya mendaftar perguruan tinggi yang berbasis ilmu2 tersebut. Dan AKSARA, ternyata perguruan tinggi yang menjadi jodoh penimbaan ilmu saya.


Episode Sekarang

Kini, ku tlah bekerja pada suatu LPND alias Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berpusat di Jakarta. Ilmu yang telah ku timba dari AKSARA merupakan modal bagi saya untuk mengabdi di sana. Meski kriptografi adalah core dari bidang saya, namun kecintaan saya terhadap ilmu2 lainnya sungguh tak bisa terelakkan. Sebut sata, dunia web design, bahasa pemrograman komputer (VB6, C dan ASP), pemikiran keagamaan, wabil khusus di jagad NU, perpolitikan bangsa, wabil khusus PKB, dan teknologi informasi serta keamanannya. Mungkin ini bisa menjadi faktor des-profesionalisme saya di kriptografi, namun usaha pribadi untuk terus menjaga kredibilitas sandi diharapkan terus tegak terjaga. Ini tidak lain, karena di sana lah saya mengabdi dan berbakti. Ya untukmu Bangsaku, juga keluargaku.

Ya Allah,
Betapa banyak kenikmatan atas Mu
Kepada ku

Jagalah rasa syukur ini ya Allah
Kalau tidak, ku sadar akan murka Mu
Dan semuanya kan tak bernilai apa2 lagi

Tak lupa terimakasihku
Ku sampaikan kepada ....
Bapak Ibu, saudara2ku
Guru dan teman2 sekolahku
Juga rekan2 perjuangan lain
Yang turut mengiringi perjalanan hidupku
Baik via nyata maupun dunia maya
Mudah2an Allah memuliakan Anda semua

Regards,
A. Maulana al-Brebesy


Baca selengkapnya ...