.: My Letters 4 My Life :.

04 November 2008

Syukur pada-Mu

Salam,

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT, Penguasa Alam dan Segala Isinya, yang Maha Pemurah dan Maha Pengkabul atas segala doa dan permohonan hamba-Nya. Tak lupa, shalawat serta salam disampaikan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW, atas risalahnya membawa umat kepada cahaya Islam, berlandaskan tuntunan yang benar.

Betapa bersyukur dan bahagianya diri ini pada hari2 ini. InsyaAllah, keinginan dan harapan keluarga untuk membantu orangtua (mama) menunaikan ibadah rukun Islam ke-5 terkabul. Tepatnya, tanggal 15 Nopember besok, mama direncanakan harus siap berangkat ke tanah suci.

Ma, Agus doakan semoga mama tetap sehat dan bisa melaksanakan ibadah dengan lancar serta harapan tertinggi, ibadah mama diterima oleh Allah dan menjadi haji mabrur yah ma. Di sini, Agus juga minta didoakan ya mba, biar kerjaan agus lancar, terus dapet jodoh yang sholihah, yang bisa bantu agus menjaga diri dan keluarga menuju kebahagiaan dunia akhirat.

Sebelum tanggal itu, alhamdulillah, setelah melalui perjuangan, kesabaran dan ya meski kadang “males-malesan” dalam kuliah, tanggal 11 Nopember besok, Agus dinyatakan bisa diwisuda bersama ribuan mahasiswa lainnya di Universitas Terbuka. Puji syukur ya Allah, meski dengan nilai IPK yang pas-pasan, Agus bisa melewati “rintangan” program studi Matematika, yang sering kali bikin kepala “puyeng” :). Terimakasih tak terhingga buat segenap sivitas akademik UT dan pihak lainnya yang selama ini secara langsung atau tidak langsung membantu saya dalam proses pembelajaran “jarak jauh” dan kadang “virtual” tersebut. Termasuk ke rekan2 internal, mba Sari, mba Nunik, mba Tari, mba Yeni yang selama kuliah menjadi “teman perjuangan” di UT.

Subhanallah. Alhamdulillah. La Ilaha Illa Allah. Allahu Akbar.
La Khaula Wallaa Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil ‘Adzim


Yogyakarta, 4 Nopember 2008
A. Maulana al-Brebesy


Baca selengkapnya ...

Catatan di Jogja (Minggu III dan IV)

Salam,

Berhubung 1 dan lain hal, catatan minggu ke-3 dan ke-4 saya jadikan menjadi 1 kiriman. Alasan utama, tentu saja tidak ada perubahan atau perbedaan yang menonjol dari minggu ke minggu.

Beberapa hal yang menjadi catatan saya selama 2 minggu tersebut adalah :
1.Pekerjaan
Seperti biasa, “standby to guide visitors and manage administration in Crypto Museum, Jogya”. Dalam minggu ke-3, yang paling berkesan adalah kedatangan anak2 SDIT Yogyakarta, 79 anak beserta guru (ustadz/ustadzah). Kenapa berkesan? Ya, jujur saja, ustadzah2 yang menjadi guru didik bisa dibilang “menarik” hati, malah lebih dari 1 guru. Udah gitu, yang menjadi “kepala” atau “ketua” rombongannya adalah ustadz yang asalnya 1 kota dengan saya, Brebes tercinta. Luar Biasa ...

Sebenernya, ada agenda pribadi untuk museum yang lagi “digarap”, yaitu buat web Museum Sandi. Ya ini kerjaan inisiatif. Padahal kata temen sih, pekerjaan sekecil apapun, klo bisa dihargai (maksudnya ada “nilai”-nya), ya saya pertimbangkan. Mudah2an saja tidak ada kendala dan sebelum saya “out of date” dari waktu penugasan, “warisan” ini bisa saya persembahkan. Amin.

2.Jalan-jalan
Jalan2 kali ini lebih banyak saya nikmati untuk melihat beberapa kegiatan Jogja dalam rangka HUT ke-252 Jogja. Beberapa kegiatan yang berkesan adalah Jogja Java Carnival (JJC) yang bertempat di kawasan Alun2 Utara Kraton dan Malioboro. Dalam acara ini, ditampilkan berbagai karya seni lokal, nasional dan internasional, dengan melibatkan berbagai seniman dalam dan mancanegara.

Kegiatan lain yang tidak jadi saya ikuti adalah Pisowanan Agung, karena jam acara ini siang, padahal siang masih kerja. Kegiatan ini ternyata telah menjelma menjadi kegiatan “politik” Sri Sultan HB X dalam mengikrarkan diri untuk siap menjadi Presiden RI. Pisowanan yang sedianya bisa menjadi kegiatan “istimewa” seluruh rakyat Jogja dan pertemuan raja2 di Nusantara, akhirnya tidak bisa terelakkan dari agenda politik tersebut. Wajar memang, karena Sri Sultan sebelumnya terus diminta “pertanggungjawaban” sebagian rakyat tentang keniatan beliau untuk menjadi Presiden. Namun, sebagian masyarakat berpendapat, pernyataan politik Sultan tersebut terlalu dini, mengingat dukungan partai besar belum ada (secara resmi) dan basis massa Sultan pun “baru” sekitar Jogja. Btw, Selamat Berjuang Sri Sultan !

3.Makanan
Makan dan makan, ya kebutuhan manusia yang paling utama, hanya saja bagaimana bisa mengatur pola makan dengan baik. Untuk saya, kini makanan pembuka untuk kegiatan di pagi hari adalah bubur ayam ditambah dengan telor puyuh dan tempe bacem. Luar biasa enaknya ... Bubur ayam seharga 2500, telor puyuh 1500, tempe bacem 500, teh manis hangat, 1000. Total untuk sarapan pagi 5500. Bisa lebih irit tentunya kalau Cuma bubur ayam + teh manis, Cuma 3500 tetapi jujur kurang nikmat tanpa sentuhan rasa dari telor puyuh dan tempe bacem. Nah untuk siang, terkadang mie ayam 4000 + teh manis 1000, total 5000. Untuk malemnya, biasanya nasi goreng 5500 + teh manis 1000, total 6500. Kalau pecel lele 4000 (klo ga salah). Jadi paling tidak untuk kebutuhan makanan sendiri setiap hari minimal 20 ribu, karena suka beli tambahan ini itu. Dibandingkan dengan di Jakarta, tentu saja, di Jogja jauh lebih murah.

4.Pergaulan
Pergaulan selama minggu ke-3 dan 4, tidak banyak berbeda. Paling2, saya makin akrab ama keluarga besar Museum Perjuangan dan Benteng, juga pedagang2 di sekitar Museum Perjuangan, seperti penjual es, penjaga shelter TransJogja, penjual makanan dan “makhluk2” sekitar Museum lainnya.

5.Aktifitas Lain
Kalau berbicara aktifitas lain, ya paling main2 bareng temen. Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, wilayah aktifitas tidak jauh dari kontrakan, museum, shelter, warnet ama Kopma UGM.

Mungkin ini dulu ... dan tidak lupa, dengan semangat “Sumpah Pemuda”, mari kita jadikan kehidupan ini bisa menjadi lebih baik lagi. Amin

Brontokusuman, 01 Nopember 2008

Salam Sukses,
A. Maulana al-Brebesy


Baca selengkapnya ...